Kamis, 07 Mei 2015

Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja..

Modal kerja adalah selisih antara aktiva lancar dan hutang lancar. Dengan demikian modal kerja merupakan investasi dalam kas, surat-surat berharga, piutang dan persediaan dikurangi hutang lancar yang digunakan untuk melindungi aktiva lancar.





Analisa :
Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa terjadi penambahan modal dari tahun 2011 ke tahun 2012 yaitu sebesar Rp 17.702.667.210 dengan rincian modal kerja pada tahun 2011 dan 2012 masing-masing Rp 42.065.133.583 dan Rp 24.362.466.373


Analisa :
Karena jumlah penggunaan > sumber yaitu sebesar Rp 17.702.667.210, maka dana sebesar Rp 17.702.667.210 tersebut mempunyai efek negatif terhadap modal kerja sebesar Rp 17.702.667.210
 
-Tulisan Softskill Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja-

Analisis Ratio Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas..

Perhitungan Per Desember Tahun 2012 PT. Nippon Indosari Corporindo, Tbk


1.      Rasio Likuiditas
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menjamin kewajiban-kewajiban lancenya. Rasio ini antara lain, Rasio Kas (Cash Ratio), Rasio Cepat (Quick Ratio), Rasio Lancar (Current Ratio).
§  Current Ratio = Total Aktiva Lancar / Total Hutang Lancar
Current Ratio   = Rp 219.818.034.145 / Rp 195.455.567.772 = Rp 1,12
Analisis : Setiap Rp 1 hutang lancar dijamin oleh 1,12 harta lancar atau perbandingannya antara aktiva lancer dengan hutang lancar adalah 1,12 : 1

§  Quick Ratio = (Total Aktiva Lancar – Persediaan) / Total Hutang Lancar
Quick Ratio  = (Rp 219.818.034.145  – Rp 22.598.712.855) / Rp 195.455.567.772
                      = Rp  197.219.321.290 / Rp 195.455.567.772  = Rp 1,009
Analisis : Rata-rata industri tingkat liquidnya atau quick ratio adalah 0,5 kali sedangkan pada PT. Nippon Indosari Corpindo.tbk  1,009 maka keadaannya sangat baik karena perusahaan dapat membayar hutang walaupun dikurangi persediaan.

2.      Rasio Solvabilitas
Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat pengelolaan sumber dana perusahaan. Beberapa rasio ini antara lain, Rasio Total Hutang terhadap Modal sendiri, Total Hutang terhadap Total Asset, TIE (Time Interest Earned).
§  Total Dept to Equity Ratio = (Total Hutang / Ekuitas Pemegang Saham) x 100%
Total Dept to Equity Ratio    = (Rp 538.337.083.673 / Rp 666.607.597.550) x 100%
                                                   = 0,81 x 100% = 81%
Analisis : Merupakan perbandingan antara hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukan kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Perusahaan dibiayai 81% untuk tahun 2012.

§  To Debt to Asset Ratio = (Total Hutang / Total Aktiva) x 100%
To Debt to Asset Ratio  = (Rp 538.337.083.673 / Rp 1.204.944.681.223) x 100%
                                        = 0,44 x 100% = 44%
Analisis : Pendanaan perusahaan dibiayai dengan hutang untuk tahun 2010 artinya bahwa setiap Rp 100 pendanaan perusahaan Rp 44 dibiayai dengan hutang dan Rp 56 disediakan oleh pemegang saham.

3.      Rasio Provabilitas / Rentabilitas
Rasio yang digunakan untuk megukur kamampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Rasio ini antara lain, GPM (Gross Profit Margin), OPM (Operatig Profit Margin), NPM (Net Profit Margin), ROA(Return to Toal Asset), dan REO (Return Of Equity).
§  Gross Profit Margin = (Laba Kotor / Penjualan Bersih) x 100%
Gross Profit Margin    = (Rp 556.412.908.045 / Rp 1.190.852.893.340) x 100%
                                     =  0,46 x 100% = 46%
Analisis : Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba kotor dari penjualan bersih adalah sebesar 46%

§  Net Profit Margin = (Laba Setelah Pajak / Total Aktiva) x 100%
Net Profit Margin   = (Rp 149.149.548.025 / Rp 1.204.944.681.223) x 100%
                                = 0,12 x 100% = 12%
Analisis : Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih adalah sebesar 12%

§  Operating Profit Margin = (Laba Usaha / Penjualan Bersih) x 100%
 Operating Profit Margin    =  (Rp 199.403.319.484 / Rp 1.190.852.893.340) x 100%
                                     = 0,16 x 100% = 16%
Analisis : Operating Ratio mencerminkan tingkat efisiensi perusahaan sehingga rasio ini rendah menunjukan keadaan yang baik karena setiap rupiah penjualan yang terserap dengan biaya juga rendah dan tersedia untuk laba yang besar.

§  Return Of Equity = (Laba Bersih Setelah Pajak / Total Modal Pemegang Saham) x 100%
Return Of Equity   = (Rp 149.149.548.025 / Rp 666.607.597.550) x 100%
                               = 0,22 x 100% = 22%
Analisis : pengambilan atas modal perusahaan sebesar 22%

Cat :
Laporan Keuangan yang saya gunakan adalah  Laporan Keuangan Neraca dan Laba Rugi dari PT Nippon Indosari Corporindo, Tbk Tahun 2012 
-Tugas Softskill Analisis Ratio-