Sabtu, 29 Maret 2014

Pembiayaan Usaha yang Berkembang..


ΓΌ   
A.    Masalah-masalah dalam Pencarian Usaha.
Setiap wirausahawan yang mencoba memperoleh modal mengetahui batapa sukarnya tugas sabagaimana halnya dengan para penanam modal. Penanaman modal selama berbulan bualan mencoba meneliti dan menyaring sejumlah besar usulan sebelum mendapatkan peluang yang menjabjikan. Dalam usaha yang baru dirintis atau usaha yang lagi dalam berkembangnya, banyak terdapat masalah- yang tidak sedikit. Diantaranya adalah masalah dalam pencarian modal usaha. Untuk membangun usaha agar lebih maju maka dibutuhkannya modal untuk kebutuhan akan usaha tersebut. Masalah yang berkaitan dengan kesulitan yang biasanya dihadapi wirausahawan antara lain adalah :
1.     Kinerja atau konsep perusahaan yang meragukan
2.     Kegagalan perusahaan untuk menindak lanjuti
3.     Kurangnya pengalaman dan ketajaman bisnis
4.     Preferensi dari pemodal
5.     Kurangnya hubungan dengan sumber-sumber modal

B.    Pembiayaan Bisnis..
Dalam menentukan kelayakan pembiayaan untuk modal, wirausahawan harus menentukan jumlah maupun waktu dana dibutuhkan, disamping proyeksi penjualan dan pertumbuhan perusahaan. Tiga tahap pendanaan pengembangan bisnis:
a) Pendanaan tahap awal
b) Pendanaan ekspansi atau perkembangan
c) Pembiayaan akuisisi dan leveraged buyouts
Pembiayaan tahap awal biasanya sangat sulit dan sangat mahal untuk didapatkan. Pembiayaan ekspansi dan perkembangan lebih mudah diperoleh dibanding pembiayaan tahap awal. Pemodal memainkan peranan aktif dalam menyediakan dana pada tahap kedua, ketiga, dan keempat. Ketika perusahaan berkembang pada tiap tahap, dana ekspansi menjadi tidak begitu mahal. Pembiayaan dalam pengembangan bisnis sifatnya lebih spesifik. Dana tersebut digunakan untuk aktivitas seperti akuisisi tradisional, LBO, dan privatisasi.

C.    Penentuan Kebutuhan Keuangan Usaha..
Untuk mendapatkan modal, seorang perlu mengetahui berapa banyak uang yang dibutuhkan. Namun banyak wirausahawan yang tidak mengetahui cara memperkirakan kebutuhan financial dari perusahaan.  Sebelum melakkukan usaha terlebih dahulu wirausahawan melakukan identifikasi awal, dan memperhitungkan berapa jumlah modal yang dibutuhkan. Serta wirausaha juga perlu menentukan hubungan keuangan perusahaan dilakukan dengan:
Penentuan Kebutuhan Kas untuk Memulai Usaha
Kas yang diperlukan untuk memulai bisa diproyeksikan dengan beberapa cara. Terdapat tiga pendekatan untuk tiap-tiap jenis usaha perdagangan, manufaktur, dan bisnis jasa-jasa. Desaired income menegmbangkan jumlah modal yang diperlukan untuk menghasilkan sejumlah tetentu pendapatan pribadi tahunan. Rental rate menentukan jumlah penjualan dan kemudian modal yang dibutuhkan untuk mendukung sewa yang dimaksud. Cash available dimulai dengan jumlah modal agar tersedia untuk menentukan pendapatan yang mungkin dari penggunaan efisiennya.
Penentuan Kebutuhan Kas bagi Perusahaan yang Sudah Ada
Terdapat beberapa cara untuk memproyeksiakn kebutuhan kas. Enam langkah yang harus dilakukan oleh perusahaan baru untuk memproyeksikan kebutuhan kas adalah :
a.     Membuat proyeksi laporan laba rugi
b.     Membuat neraca arus kas
c.     Membuat proyeksi aliran arus kas
d.     Membuat proyeksi neraca
e.     Membuat ringkasan kebutuhan dan penggunaan kas
f.      Menentukan bagian dari kas total

D. Sumber-sumber Modal Usaha..
Sebelun mempertimbangkan sumber uang, melakukan pencarian modal usaha, seorang wirausahawan juga terlebih dahulu melaksanakn penilaian terhadap kelayakan usahanya tersebut pencarian sumber modal usaha tersebut berasal dari :
  1. Modal perusahaan
  2. Modal patungan
  3. Modal dari investor
  4. Modal pinjaman dari bank
Wirausahawan mempunyai akses pada dua katagori keuangan yaitu  pribadi dan masyarakat serta hubungan dengan pemodal. Menjalin suatu hubungan yang baik dengan pemilik modal sangat lah penting dikarenakan pemilik modal adalah sesorng yang penting daslam kelangsungan dalam suatu usaha, berikut adalah cara menjalin hubungan dengan pemilik modal diantaranya harus ada struktur kesepakatan antara perusahaan dengan pemodal, membina hubungan jangka pendek maupun jangka panjang, melaksanakan tanggung jawab dengan baik, terutama dalam penyelesaian / pengembalian modal. Wirausahawan hendaknya mendekati pemodal yang mempunyai preferensi sama dengan jenis usaha dari perusahaan.

B.    Penilaian Perusahaan..
Seorang wirausahawan perlu melakukan penilaian terhadap kinerja manajemen termasuk kepada seluruh anggota perusahaan penilaian hasil usaha dengan melakukan evaluasi pada laporan perusahaan, diantaranya seperti :
1. Laporan Laba/Rugi adalah suatu gambaran salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang menggambarkan apakah suatu perusahaan mengalami laba atau rugi dalam satu periode akuntansi.
2. Laporan Neraca adalah salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang menunjukan keadaan keuangan secara sistematis dari suatu perusahaan pada saat tertentu dengan cara menyajikan daftar aktiva, utang dan modal pemilik perusahaan.
3. Laporan Perubahan Modal merupakan salah satu bentulk laporan keungan yang memberikan informasi tentang penyebab bertambah atau berkurangnya modal selama dalam masa periode tertentu.
4. Laporan Arus Kas menggambarkan adanya suatu penerimaan dalam aliran kas masuk perusahaan dari kegiatan perusahaan tersebut.
  Pembiayaan usaha baru berasal dari mana?
 Mengembangkan suatu usaha baru akan memerlukan pembiayaan yang tidak sedikit karena begitu banyak sehingga harus melakukan suatu usaha kerjasama dengan pihak lain dalam pencarian modal usaha sebanyak banyaknya jika sudah mempunyai modal yang memungkinkan maka akan meringankan beban.
   Masalah dalam pencarian modal
Dalam usaha pencarian modal pastinya akan menemui masalah-masalah didalamnya mulai dari masalah yang mengarah pada sistem bisnis maupun akan kebutuhan suatu modal , Beberapa masalah yang sering ditemui dalam pencarian modal antara lain :
– Kurangnya pengalaman bisnis
– Harus dapat mengidentifikasi lebih dahulu kebutuhan modal (baik secara finansial maupun berupa mesin)
– Harus ada proyeksi laba dan proyeksi mengenai tingkat pengembalian investasi
– Harus ada identifikasi tujuan dari penggunaan modal usaha
– Kurangnya hubungan dengan sumber-sumber modal.
    Pembiayaan Bisnis
Suatu pembiayaan bisnis sangat mengutamakan akan biaya yang berhubungan langsung dengan sistem transaksi barang / jasa dan sebelum melakukan pembiayaan bisnis seorang wirausaha haruslah terlebih dahulu melakukan suatu identifikasi yaitu :
– Identifikasi usaha yang akan dijalankan
– Identifikasi sumber pembiayaan
– Identifikasi sumber pembiayaan terbagi kedalam dua bagian yaitu
– Internal (modal perusahaan)
– Eksternal (investor, kredit bank)
– Menetapkan prioritas bisnis
– Tiga tahap pendanaan pengembangan bisnis
– Pendanaan tahap awal
– Pendanaan ekspansi atau perkembangan
– Pembiayaan akuisisi dan leveraged buyouts
     Penentuan Hubungan Finansial Perusahaan
Untuk melakukan usaha terlebih dahulu wirausahawan melakukan identifikasi awal, dan memperhitungkan berapa jumlah modal yang dibutuhkan. selain itu juga seorang wirausaha harus ada perencanaan financial yaitu perencanaan likuiditas (dipusatkan pada perencanaan aliran kas perusahaan) dan perencanaan laba (proyeksi perolehan laba). Ada beberapa cara untuk memproyeksikan kebutuhan kas :
a. Proyeksi laporan laba/rugi
b. Proyeksi laporan neraca
c. Proyeksi arus kas
d. Ringkasan tentang kebutuhan dan penggunaan kas
     Analisa Pulang Pokok
Analisa pulang pokok merupakan suatu teknik untuk menentukan volume penjualan yang harus dicapai, agar tercapai posisi impas / pulang pokok (perusahaan tidak mendapat laba tapi juga tidak menderita rugi). Analisa Pulang Pokok adalah proses menghasilkan informasi yang mengikhtisarkan berbagai tingkat keuntungan dan kerugian yang berkaitan dengan berbagai tingkat produksi. Unsur dasar analisa pulang pokok :
a.     Biaya tetap
b.     Biaya variabel
c.     Biaya total
d.     Pendapatan total
e.     Keuntungan

SUMBER :
http://elearning.gunadarma.ac.id/pembiayaan -usaha-baru-yang-berkembang

Kewirausahawan Dalam Perspektif Sejarah..

Kewirausahaan (entrepreneurship) berasal dari Perancis yang secara harfiah diterjemahkan sebagai “perantara” . Kewirausahaan dalam arti luas adalah proses penciptaan suatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko financial, psikologi, dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasaan pribadi.
Joseph A. Schumpeter memberikan penekanan pada konsep inovasi sebagai kriteria yang membedakan perusahaan dari bentuk usaha lainnya. Mereka yang memimpin wirausaha dinamakan wirausahawan. Schumpeter menyatakan bahwa tidak ada orang yang menjadi wirausahawan sepnajang waktu;  seseorang berprilaku sebagai wirausahawan hanya ketika melakukan suatu inovasi. Didalam kewirausahaan, adanya tiga jenis perilaku yaitu :
1.   Memulai inisiatif
2.   Mengorganisasi dan mereorganisasi mekanisme sosial/ekonomi untuk merubah sumber daya
3.   Diterimanya resiko atau kegagalan

A. Karakteristik Wirausahawan..
Para wirausaha dunia modern muncul pertama kali di Inggris pada masa revolusi industri pada akhir abad kedelapan belas. Masa tersebut merupakan era produksi dengan menggunakan mesin yang diawali dengan penemuan mesin uap James Watt, mesin pemintal benang oleh Richard Arkwringht, dan lain-lain. Orang - orang jenis ini sangat penting dalam pembangunan perekonomian Inggris. Mereka menerapkan penemuan untuk tujuan produksi dan berusaha mendapatkan peningkatan output industri yang sangat besar melalui penggunaan teknologi baru.
Para wirausahaan awal ini mempunyai karakteristik kesabaran dan tenaga yang tidak terbatas. Beberapa mempunyai uang, dan bukan berasal dari golongan bangsawan. Mereka muncul dari kelas menengah-bawah, didorong oleh keinginan untuk mewujudkan impian dan gagasan inovatif menjadi kenyataan. Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi-organisasi mereka. Mereka percaya pada nilai kerja yang mereka lakukan, mereka tidak mementingkan keuntungan dan kekayaan sebagian tujuan pertama. Keberhasilan memberi arti dan kebanggaan pada usaha yang mereka lakukan. Sedangkan menurut McClelland, karakteristik wirausahawan adalah sebagai berikut :
1.     Keinginan untuk berprestasi
2.     Keinginan untuk bertanggung jawab
3.     Preferensi pada kemungkinan berhasil
4.     Preferensi kepada resiko-resiko menengah
5.     Orientasi kemasa depan

B.    Penentuan potensi kewirausahawan..
Peluang usaha baru akan mendatangkan berbagai jenis resiko. Jika ingin memulai bisnis baru bisa menilai tingkat n Ach, mereka akan mempunyai rasa percaya diri terhadap kemampuan untuk berhasil dimana individu bisa menilai kualifikasi untuk memulai dan mengelola bisnis baru agar berhasil. Karakteristik wirausahawan sukses dengan n Ach tinggi akan memberikan pedoman bagi analis sendiri.
1.       Kemampuan Inovatif
2.       Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
3.       Keinginan untuk berprestasi
4.       Kemampuan perencanaan realistis
5.       Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan
6.       Obyektivitas
7.       Tanggung jawab pribadi
8.       Kemampuan beradaptasi

C.  Metode analisa diri sendiri
Memulai usaha baru hendaknya memperhitungkan kebutuhan, dorongan dan aspirasi sebelum mengambil langkah-langkah penting. Kebutuhan disini adalah hal-hal yang akan membantu individu memustuskan apakah pribadi mereka sesuai dengan peran kewirausahawan. McClelland mengemukakan tiga kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi. Kebutuhan tersebut adalah kebutuhan untuk berprestasi, n Ach, kebutuhan berfiliasi, n Afill dan kebutuhan untuk berkuasa, n Pow.
Analisa Prestasi Pribadi
Suatu cara dimana individu-individu menilai kebutuhan dengan menelaah pengalaman yang paling tidak bisa dilupakan dalam karir. Individu hendaknya menentukan sumber-sumber kepuasan dan sumber ketidakpuasan. Karna jika hal-hal yang diingat dalam suatu peristiwa dipusatkan pada kemenangan atas kekalahan atau pemecahan masalah yang sulit dengan kecerdasan diri, kebutuhan yang dipenuhi tersebuttermasuk kategori n Ach.

D.   Pengembangan nAch
nAch adalah motivasi untuk berprestasi, karena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Karyawan perlu mendapat umpan balik dari lingkungannya sebagai bentuk pengakuan terhadap prestasinya tersebut. Keseluruhan pola pelatihan pengembangan nAch harus menyesuaikan diri dengan satu cara terbaik. Kondisi  tersebut menurut Chris Argyris adalah individu mampu mendefinisikan tujuan mereka sendiri tujuan” tersebut berhubungan dengan kebutuhan, kemampuan dan nilai-nilai mereka, individu mendefinisikan arah dari tujuan” tersebut, dan pencapaian tujuan itu mewakili tingkat aspirasi realistis bagi individu.
 Pada Tahap Pertama, dalam pelatihan membantu menyadarkan orang-orang pada potensi untuk mendapatkan karakteristik kewirausahaan yang diminta untuk menulis rencana-rencana tertentu bagi perubahan pribadi untuk dua tahun yang bakan datang. Rencana-rencana tertentu untuk mencapai tujuan yang menerangkan kesulitan-kesulitan apa yang mungkin akan dihadapi. Prosedur ini mendorong pemusatan diri pada tujuan dan memberikan umpan balik pada hasil kerja yang bernilai bisa digunakan mengarahkan usaha kearah prestasi.
Pada Tahap Kedua, dipusatkan pada pengembangan apa yang diistilahkan sindrom prestais. Individu diajar berpikir, berbicara, bertindak dan menyadari orang lain sebagai Pribadi dengan nAch tinggi. Melalui cara-cara tersebut dan melalui penggunaan bahasa prestasi para peserta dibiasakan untuk berpikir dengan cara yang baru. Sikap yang secara menyeluruh disesuaikan untuk melihat dunia dari sudut pandang pencapaian tujuan.
Pada Tahap Ketiga, berhubungan dengan kognitif. Tujuannya untuk membantu orang-orang yang menghubungkan cara berpikir baru dengan asumsi sebelumnya dan cara melihat dunia. Dasar rasional untuk menghubungkan nAch dengan keberhasilan dari usaha baru disajikan melalui pertemuan individu dan kelompok. Mereka berusaha menjawab masalah

E.   Manajemen dalam Kewirausahaan
Terdapat faktor-faktor yang bisa diajarkan untuk melahirkan seorang wirausahawan yaitu berupa pendekatan sistematis untuk megidentifikasi kesempatan bisnis, analisis resiko, dan perolehan kompetensi manajerial.
§  Identifikasi kesempatan-kesempatan
Kewirausahaan berputar disekitar inovasi. Inovasi termasuk cara terbaru dan lebih baik dalam mengerjakan sesuatunya. Cara tersebut menyediakan barang dan jasa yang bermanfaat tapi berbeda dari yang lainnya untuk memenuhi keinginan dari masyarakat.
§  Analisa resiko
Pribadi kewirausahaan memiliki resiko yang bisa diperhitungkan yang bersifat menengah dan bisa dikendalikan. Resiko yang bisa diperhitungkan dalam bisnis adalah keputusan mengenai pengeluaran uang dalam jangka pendek dan jangka panjang.

Sumber :