Senin, 27 Oktober 2014

Peranan Informasi Dalam Kualitas Produk Dan Jasa..



Apakah Kualitas itu..???
     Kualitas didefinisikan dalam banyak cara. Menurut James Martin, konsultan komputer terkenal, mendeskripsikan kualitas perangkat lunak sebagai tepat waktu, sesuai anggaran, dan memenuhi kebutuhan pemakai. Definisi kualitas yang paling sederhana adalah, “kesesuaian dengan spesifikasi pelanggan”, bukan sejumlah kriteria yang ditetapkanperusahaan.

Dimensi-dimensi Kualitas Produk dan Jasa
Dimensi Kualitas Produk..
o   Kinerja, seberapa baik suatu produk melakukan apa yang memang harus dilakukannya.
o   Features, pernik-pernik yang melengkapi atau meningkatkan fungsi dasar produk.
o   Keandalan, berkaitan dgn kemampuan produk utk bertahan selama penggunaan yg biasa.
o   Kesesuaian, seberapa baik produk tersebut sesuai dengan standar.
o   Daya tahan (durability), ukuran umur produk, teknologi modern memungkinkan hal ini.
o   Kemudahan perbaikan, produk yang digunakan untuk jangka waktu tertentu.
o   Keindahan, kualitas produk tidak saja tergantung dari kemampuan fungsional.
o   Persepsi terhadap kualitas, dimensi ini tidak didasarkan pada produk itu sendiri.
Dimensi-dimensi Kualitas Jasa..
o   Berwujud, dapat dilihat pelanggan saat jasa sedang dikerjakan
o   Keandalan, sama seperti produk, jasa juga harus andal.
o   Responsif, pelanggan tidak ingin harus menunggu untuk dilayani.
o   Kepastian, pelanggan mengharapkan personil jasa sopan dan terpelajar.
o   Empaty, personil jasa harus menunjukkan perhatian yg tulus pada para pelanggan.


Dasar-dasar Manajemen Kualitas
Manajemen kualitas adalah konsep yang menyatakan bahwa perusahaan dapat mencapai tingkat kualitas yang diinginkan pada proses, produk, dan jasanya dengan mengikuti praktek-praktek manajemen fundamental.
Trilogi kualitas juran
    menurut jurn kualitas dapat di sarikan menjadi 3 proses dasar :perencanaan kualitas, pengendalian kualitas, perbaikan kualitas. proses ini disebut trilogi kualitas.
Total quality control peigenbaum
     menurut peigenbaum, kualitas bukan tanggungjawab manufaktur saja, tetapi tanggung jawab seluruh perusahaan yang di kenal dengan "total quality control" – TQC
Manajemen Kualitas Strategis  
     Feigenbaum adalah orang yang berpandangan jauh ke depan dalam hal melihat lingkup luas dari tanggung jawab kualitas, tetapi ia gagal menyadari implikasi strategisnya.

Total Quality Management (TQM)
Pendekatan menuju manajemen kualitas strategis yang mendapatkan paling banyak perhatian saat ini adalah “Total Quality Management” (TQM), manajemen keseluruhan perusahaan sehingga perusahaan unggul dalam semua dimensi produk dan jasa yang penting bagi pelanggan.
Keyakinan dasar yang melandasi TQM adalah :
· Kualitas didefinisikan oleh pelanggan.
· Kualitas dicapai oleh manajemen.
· Kualitas adalah tanggung jawab seluruh perusahaan

Kualitas dan Keunggulan Kompetitif
Kerugian kualitas yang buruk :
o   Kehilangan bisnis karena pelanggan pindah ke yang lain.
o   Tuntutan hukum, karena kualitas buruk pelanggan bisa menuntut secara hukum.
o   Kehilangan produktivitas.
o   Biaya-biaya :
- Biaya kegagalan (failure cost) biaya yang terjadi karena kualitas buruk.
- Biaya penilaian (appraisal cost), biaya pemeriksaan kualitas di pabrik.
- Biaya pencegahan (prevention cost).
Keuntungan kualitas yang baik :
Kualitas baik bisa meningkatkan penjualan dan biaya yang rendah, gabungan keduanya menghasilkan profitabilitas dan pertumbuhan.

Bagaimana CBIS memperbaiki kualitas produk dan jasa, berikan contoh..!
Salah satu sumber daya konseptual yang banyak digunakan oleh perusahaan dalam dunia bisnis adalah sistem informasi berbasis komputer atau CBIS. CBIS (Computer Based Information System) merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan, koordinsi dan kendali serta visualisasi dan analisis.
Adapun cara CBIS memperbaiki kualitas produk dan jasa agar perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif yaitu dengan adanya informasi dan sumber daya informasi yang mencakup perangkat keras, perangkat lunak, dan spesialis informasi. Ataupun dengan Dukungan dari Subsistem CBIS baik dari Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen,Sistem Pendukung Keputusan, Sistem Otomatisasi Kantor, Sistem Pakar.
      Adapun contoh dukungan CBIS pada kualitas produk dan jasa adalah:
pelacakan paket (di AS dengan terminal genggam disebut SUPER TRACKER), perakitan mobil (line balancing), rancangan penjara (untuk peningkatan kualitas penjara).

Menetapkan Program TQM
Pendekatan Top-Down
1.     Tentukan untuk mengikuti TQM.
2.     Tetapkan budaya kualitas.
3.     Tetapkan pengawasan manajemen puncak.


Mencapai Manajemen Kualitas dalam Jasa Informasi
Mengidentifikasi Pelanggan IS
Pada perusahaan yang secara historis telah menerapkan sumber daya informasinya untuk memenuhi kebutuhan pemakai, identifikasi pelanggan mungkin telah dilakukan.
Mendefinisikan Kebutuhan Kualitas Pelanggan
Bahkan saat IS telah berorientasi pelanggan dan mengetahui para pelanggannya dan kebuthuan informasi mereka, biasanya tetap perlu mendefinisikan dimensi kualitas yang dirasa penting oleh pelanggan.
Mendefinikan Kebutuhan Kualitas Produk
Suatu servei tahap kedua dapat mengumpulkan pendapat para pemakai mengenai dimensi – dimensi kualitas produk.
Menetapkan Metrik Kualitas
Setelah spesifikasi dimensi – dimensi kualitas produk dan jasa informasi ditentukan, dapat ditetapkan metrik untuk masing – masing. Metrik kualitas digunakan dalam mengevaluasi tingkat dimensi kualitas yang dicapai oleh tiap upaya sistem.
Mendefinisikan Strategi Kualitas IS
Setelah para pelanggan dan kebutuhan mereka diidentifikasi dan cara mengukur tingkat kepuasan ditetapkan, IS dapat mengikuti satu set strategi yang dirancang untuk menempatkan sistem kualitas pada tempatnya.
Menerapkan Program – program Kualitas IS
Manajemen IS menggunakan strategi – strategi yang telah didefinisikan tersebut untuk melaksanakan berbagai program kualitas mereka. Waktu yang diperlukan untuk penerapan berbeda bagi tiap perusahaan.
Memantau Kinerja Kualitas IS
CIO dan para manajer IS lain memantau kinerja para spesialis informasi dan unit IS. Input diminta dari para pemakai dan informasi dihasilkan secara internal.

Menetapkan Kualitas Informasi Sistem dalam Perspektif..
Kualitas sebenarnya bukanlah suatu hal yang baru bagi IS. Banyak perusahaan yang telah bertahun – tahun membuat usaha terpadu untuk mencapai kualitas. Namun, yang baru adalaha perhatian pada kualitas IS dalam konteks budaya kualitas perusahaan.

referensi :
http://www.smecda.com/e-book/SIM/Simbab5.pdf